Salam Awal: Kenalan Dulu

Hai teman-teman, assalamualaikum. Terima kasih sudah meng-klik link berisi coretan perdanaku, entah melalui instagramku atau random melalui search engine bahkan sebelum aku menemukan ide untuk cerita selanjutnya. Sebenarnya udah cukup lama mengumpulkan niat untuk mengabadikan setiap momen yang terlintas melalui kata-kata, namun entah kenapa ada aja alasan yang dibuat secara sengaja agar tertunda.
Ada banyak orang yang terlibat dalam zig-zag 21 tahun alur hidupku, maka jangan heran bila kamu bertemu dengan dirimu sendiri di tulisan ini. Bisa jadi aku sedang bercerita tentangmu. Hehe.

Sosok menginspirasi.

Pertengahan Ramadan tahun 2016, aku berada di dalam sebuah gedung cukup megah milik kampus swasta sebelah utara Kota Jogja. Laki-laki itu mengenakan korsa biru dongker dengan lengan terlipat rapi tepat di bawah siku. Gerak-gerik pun pilihan bahasanya benar-benar menggambarkan bahwa ia sedang memenangkan predikat MC nonformal yang cerdas dan sopan dibanding partnernya. Hei! Kautahu apa? aku menemukan akun instagramnya.
Empat tahun berlalu, postingan intagram mampir di berandaku. Kuklik usernamenya. Tanpa rasa antusias yang tinggi, kuklik tautan blog di bio instagramya. Tertulis “Istanbul May 8, 2020” sebagai penutup tulisan pertamanya. Tak cukup tulis menulis, akhir-akhir ini ia sedang menunjukkan ketertarikannya pada dunia video dan youtube. Sumpah, ini sangat kontras dengan sosok awal saat pertama kali aku menemukan akun instagramnya.
Ada hal yang menarik yang dapat kutarik dari perjalaanan hidupnya. Ia seorang pembelajar dan mau belajar. Maka benar kata orang, “Kamu hanya perlu mencoba dan memulai.”

And this is me, mencoba dan memulai menulis sebagai wujud dari makna ‘belajar’.
Yogyakarta, 20 Agustus 2020.